Senin, 09 September 2013

KAKTUS PAKIS GIWANG


KAKTUS PAKIS GIWANG

Suku :
Euphorbiaceae

Nama daerah :
Mahkota duri (jawa tengah )

Uraian tumbuhan :
Umumnya, kaktus pakis giwang ditanam sebagai tanaman hias di dalam pot, pekarangan, dan taman-taman. Kadangkala dibuat sebagai tanaman pagar dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 2.300 m dpl.
Semak tahunan ini tumbuh tegak, tinggi mencapai 1 m, percabangan rapat, dan berbunga sepanjang tahun. Batangnya bersegi, warna cokelat kelabu, berduri kasar, tajam, rapat, dan bergetah. Daun tunggal, bertangkai pendek, berkumpul diujung batang, bentuknya bundar telur sungsang, tepi rata, dan warnanya hijau. Bunga majemuk, keluar dari ketiak daun, bentuk payung, panjang ibu tangkai bunga 5 – 10 cm, warnanya bermacam-macam, orange, kuning, dadu, dan merah. Berbunga sepanjang tahun. Buah kotak, bulat , kecil, berwarna putih kehijauan. Biji bulat, kecil dan berwarna cokelat.

Sifat dan khasiat :
Rasanya pahit, sifatnya netral, astringen, sedikit toksik. Bunga berkhasiat untuk penghenti perdarahan (hemostatis). Batang dan daun berkhasiat menghilangkan bengkak, antiradang, antiseptic.

Kandungan kimia :
Daun, batang, dan bunga mengandung saponin dan tanin. Bunganya juga mengandung flavonoid.

Bagian yang digunakan :
Seluruh tanaman dapat digunakan sebagai obat. Pemakaiannya dalam bentuk segar.

Indikasi :
Bunga digunakan untuk pengobatan :
- Perdarahan rahim
Batang digunakan untuk pengobatan :
- Hepatitis
Herba digunakan untuk mengatasi :
- Bisul, radang kulit bernanah (piodermi)
- Tersiram air panas dan luka bakar.

Cara pemakaian :
Untuk obat yang diminum, tidak ada dosis rekomendasi. Lihat contoh pemakaian yang sudah digunakan secara empiris.
Untuk pemakaian luar, rebusan herba bisa digunakan untuk mencuci dan mengompres luka bakar dan lepuh akibat tersiram air panas.

Contoh pemakaian :
- Perdarahan rahim
Siapkan bunga segar (10 – 15 kuntum) dan daging (50 g). rebus dan makkan sebagai sup.
- Bisul dan Radang kulit bernanah
Cuci daun dan batang segar secukupnya. Buang duri-durinya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit gula merah, tempelkan ramuan tersebut ke tempat yang sakit, lalu balut. Ganti 2 – 3 kali sehari.
- Hepatitis
Cuci dan potong tipis batang segar kaktus pakis giwang (9 – 15 g ). Rebus dengan tiga gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan tambahkan madu secukupnya, lalu bagi untuk 2 kali minum. Minum pada pagi dan sore hari, masing-masing ½ gelas.
- Luka bakar, tersiram air panas
Cuci bersih daun dan batang kaktus pakis giwang secukupnya, lalu potong-potong seperlunya
Tambahkan air sampai semua bahan terendam, lalu rebus sampai mendidih selama 15 menit.
Setelah dingin, gunakan air saringannya untuk mencuci dan mengompres luka.

Catatan :
- Jika timbul diare berat setelah minum rebusan herba ini, segera minum rebusan Glycyrrhiza uralensis (gancao / akar manis) sebagai penawar racun (antidote)
- Glycyrrhiza uralensis , sinonim : G. glabra L. , dinamakan akar manis/kayu manis (kayu legi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar