Senin, 09 September 2013

RADANG PROSTAT

RADANG PROSTAT (Prostatitis)

Merupakan peradangan pada kelenjar prostat sehingga membengkak dan menimbulkan rasa sakit. Lebih dari 35 % pria berumur 50 tahun ke atas menderita penyakit ini. Hal ini umum terjadi pada pria yang mengalami radang saluran kemih secara berulang-ulang.
Penyebab :
Adanya infeksi oleh bakteri, seperti Escherichia coli, klebsiella, pseudomonas, dan golongan coccus. Semua bakteri tersebut menyebar melalui aliran darah atau bergerak dari uretra, lalu menjalar ke kelenjar prostat. Bisa juga dari arus balik infeksi kandung kemih yang menginfeksi kelenjar prostat.

Gejala dan tanda-tanda:
Prostatitis akut menunjukkan gejala demam, kedinginan, sakit pinggang, rasa bengkak di pangkal paha, selalu dan sering buang air kemih, proses pembuangan urin tidak tuntas, dan rasa sakit seperti terbakar sewaktu buang air kemih. Pada beberapa orang, sering dijumpai rasa sakit sewaktu ejakulasi dan adanya darah di dalam sperma.

Pengobatan herbal:
Resep 1
15 g pegagan kering
10 g sambiloto kering 
100 g akar alang-alang segar

a. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu saring
b. Minum 200 cc 2 kali sehari

Resep 2
30 g akar kembang pukul empat
60 g krokot hijau
25 g kuli semangka
a. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu saring
b. Minum 200 cc 2 kali sehari

Resep 3
30 g tumbuhan kumis kucing
30 g daun sendok
15 g daun dewa
a. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu saring
b. Minum 200 cc 2 kali sehari

Catatan :
Pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. Untuk keluhan yang serius dianjurkan tetap konsultasi e dokter

KAKTUS PAKIS GIWANG


KAKTUS PAKIS GIWANG

Suku :
Euphorbiaceae

Nama daerah :
Mahkota duri (jawa tengah )

Uraian tumbuhan :
Umumnya, kaktus pakis giwang ditanam sebagai tanaman hias di dalam pot, pekarangan, dan taman-taman. Kadangkala dibuat sebagai tanaman pagar dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 2.300 m dpl.
Semak tahunan ini tumbuh tegak, tinggi mencapai 1 m, percabangan rapat, dan berbunga sepanjang tahun. Batangnya bersegi, warna cokelat kelabu, berduri kasar, tajam, rapat, dan bergetah. Daun tunggal, bertangkai pendek, berkumpul diujung batang, bentuknya bundar telur sungsang, tepi rata, dan warnanya hijau. Bunga majemuk, keluar dari ketiak daun, bentuk payung, panjang ibu tangkai bunga 5 – 10 cm, warnanya bermacam-macam, orange, kuning, dadu, dan merah. Berbunga sepanjang tahun. Buah kotak, bulat , kecil, berwarna putih kehijauan. Biji bulat, kecil dan berwarna cokelat.

Sifat dan khasiat :
Rasanya pahit, sifatnya netral, astringen, sedikit toksik. Bunga berkhasiat untuk penghenti perdarahan (hemostatis). Batang dan daun berkhasiat menghilangkan bengkak, antiradang, antiseptic.

Kandungan kimia :
Daun, batang, dan bunga mengandung saponin dan tanin. Bunganya juga mengandung flavonoid.

Bagian yang digunakan :
Seluruh tanaman dapat digunakan sebagai obat. Pemakaiannya dalam bentuk segar.

Indikasi :
Bunga digunakan untuk pengobatan :
- Perdarahan rahim
Batang digunakan untuk pengobatan :
- Hepatitis
Herba digunakan untuk mengatasi :
- Bisul, radang kulit bernanah (piodermi)
- Tersiram air panas dan luka bakar.

Cara pemakaian :
Untuk obat yang diminum, tidak ada dosis rekomendasi. Lihat contoh pemakaian yang sudah digunakan secara empiris.
Untuk pemakaian luar, rebusan herba bisa digunakan untuk mencuci dan mengompres luka bakar dan lepuh akibat tersiram air panas.

Contoh pemakaian :
- Perdarahan rahim
Siapkan bunga segar (10 – 15 kuntum) dan daging (50 g). rebus dan makkan sebagai sup.
- Bisul dan Radang kulit bernanah
Cuci daun dan batang segar secukupnya. Buang duri-durinya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit gula merah, tempelkan ramuan tersebut ke tempat yang sakit, lalu balut. Ganti 2 – 3 kali sehari.
- Hepatitis
Cuci dan potong tipis batang segar kaktus pakis giwang (9 – 15 g ). Rebus dengan tiga gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan tambahkan madu secukupnya, lalu bagi untuk 2 kali minum. Minum pada pagi dan sore hari, masing-masing ½ gelas.
- Luka bakar, tersiram air panas
Cuci bersih daun dan batang kaktus pakis giwang secukupnya, lalu potong-potong seperlunya
Tambahkan air sampai semua bahan terendam, lalu rebus sampai mendidih selama 15 menit.
Setelah dingin, gunakan air saringannya untuk mencuci dan mengompres luka.

Catatan :
- Jika timbul diare berat setelah minum rebusan herba ini, segera minum rebusan Glycyrrhiza uralensis (gancao / akar manis) sebagai penawar racun (antidote)
- Glycyrrhiza uralensis , sinonim : G. glabra L. , dinamakan akar manis/kayu manis (kayu legi)


Sabtu, 07 September 2013

Spesimen Darah

ANTIKOAGULAN

Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara mengikat kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan untuk mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan. Jika tes membutuhkan darah atau plasma, spesimen harus dikumpulkan dalam sebuah tabung yang berisi antikoagulan. Spesimen-antikoagulan harus dicampur segera setelah pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot. Pencampuran yang lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis.

Ada berbagai jenis antikoagulan, masing-masing digunakan dalam jenis pemeriksaan tertentu.

1.      EDTA ( ethylenediaminetetraacetic acid, [CH2N(CH2CO2H)2]2 )
Umumnya tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium (kalium), mencegah koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi kalsium. EDTA memiliki keunggulan disbanding dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga ideal untuk pengujian hematologi, seperti pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, KED, hitung lekosit, hitung trombosit, retikulosit, apusan darah, dsb.
K2EDTA biasanya digunakan dengan konsentrasi 1 - 1,5 mg/ml darah. Penggunaannya harus tepat. Bila jumlah EDTA kurang, darah dapat mengalami koagulasi. Sebaliknya, bila EDTA kelebihan, eritrosit mengalami krenasi, trombosit membesar dan mengalami disintegrasi. Setelah darah dimasukkan ke dalam tabung, segera lakukan pencampuran/homogenisasi dengan cara membolak-balikkan tabung dengan lembut sebanyak 6 kali untuk menghindari penggumpalan trombosit dan pembentukan bekuan darah.

Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA) dan tripotassium EDTA (K3EDTA). Na2EDTA dan K2EDTA biasanya digunakan dalam bentuk kering, sedangkan K3EDTA biasanya digunakan dalam bentuk cair. Dari ketiga jenis EDTA tersebut, K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute).
Tabung EDTA tersedia dalam bentuk tabung hampa udara (vacutainer tube) dengan tutup lavender (purple) atau pink seperti yang diproduksi oleh Becton Dickinson.

2.     2.  Trisodium citrate dihidrat (Na3C6H5O7 •2 H2O )
 Citrat bekerja dengan mengikat atau mengkhelasi kalsium. Trisodium sitrat dihidrat 3.2% buffered natrium sitrat (109 mmol/L) direkomendasikan untuk pengujian koagulasi dan agregasi trombosit. Penggunaannya adalah 1 bagian citrate + 9 bagian darah. Secara komersial, tabung sitrat dapat dijumpai dalam bentuk tabung hampa udara dengan tutup berwarna biru terang.
Spesimen harus segera dicampur segera setelah pengambilan untuk mencegah aktivasi proses koagulasi dan pembentukan bekuan darah yang menyebabkan hasil tidak valid. Pencampuran dilakukan dengan membolak-balikkan tabung sebanyak 4-5 kali secara lembut, karena pencampuran yang terlalu kuat dan berkali-kali (lebih dari 5 kali) dapat mengaktifkan penggumpalan platelet dan mempersingkat waktu pembekuan.

Darah sitrat harus segera dicentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm dan dianalisa maksimal 2 jam setelah sampling.
Natrium sitrat konsentrasi 3,8% digunakan untuk pemeriksaan erythrocyte sedimentation rate (ESR) atau KED/LED cara Westergreen. Penggunaannya adalah 1 bagian sitrat + 4 bagian darah.
3.     
33. Heparin
Antikoagulan ini merupakan asam mukopolisacharida yang bekerja dengan cara menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen. Ada tiga macam heparin: ammonium heparin, lithium heparin dan sodium heparin. Dari ketiga macam heparin tersebut, lithium heparin paling banyak digunakan sebagai antikoagulan karena tidak mengganggu analisa beberapa macam ion dalam darah.
Heparin banyak digunakan pada analisa kimia darah, enzim, kultur sel, OFT (osmotic fragility test). Konsentrasi dalam penggunaan adalah : 15IU/mL +/- 2.5IU/mL atau 0.1 – 0.2 mg/ml darah. Heparin tidak dianjurkan untuk pemeriksaan apusan darah karena menyebabkan latar belakang biru.
Setelah dimasukkan dalam tabung, spesimen harus segera dihomogenisasi 6 kali dan dicentrifuge 1300-2000 rpm selama 10 menit kemudian plasma siap dianalisa. Darah heparin harus dianalisa dalam waktu maksimal 2 jam setelah sampling.

4.     4.  Oksalat
Natrium Oksalat (Na2C2O4). Natrium oksalat bekerja dengan cara mengikat kalsium. Penggunaannya 1 bagian oksalat + 9 bagian darah. Biasanya digunakan untuk pembuatan adsorb plasma dalam pemeriksaan hemostasis.
Kalium Oksalat NaF. Kombinasi ini digunakan pada pemeriksaan glukosa. Kalium oksalat berfungsi sebagai antikoagulan dan NaF berfungsi sebagai antiglikolisis dengan cara menghambat kerja enzim Phosphoenol pyruvate dan urease sehingga kadar glukosa darah stabil.

Cerita Tentang Kita

cerita ini ditulis oleh Irma Azis :)

Ada banyak cerita yang kita lalui  4taun ini
Awalnya september 2009 kita bertemu pertama kalinya,,
Tak saling mengenal satu sama lain,
Hingga membentuk gank2 tersendri,
Hari demi hari kita lalui bersama
Lab demi lab pun kita lalui disetiap semesternya,,
Laporan yang bertumpuk lah yang mungkin menjadi bertambahnya keakraban kita,,
Ada senang, sedih dan jengkel yang dirasakan,,
Namun entah mulai darimana,persaudaraan pun semakin terasa dikelas kita”farmasi B”
Jujur sangat senang bisa menjadi bagian dari farmasi B 09,,
Kelas yang penuh dengan canda tawa dan keakraban,
Berbagai macam karakter menjadi satuu,,
Taun demi taun pun kita lalui,,
Terukir banyak kenangan disetiap harinya bersama kalian,,
Tak terasa kini kita tlah disibukkan dengan penyusunan tugas akhir kita sebagai mahasiswa”skripsi”,,
Dan akan ada hari dimana kita akan berpisah,,
Masing2 dari kita akan melanjutkan cita2 kitaa,,
Nantinya jika kita berpisah  jangan pernah lupa dengan persaudaraan yang indah ini,,
Kita akan tetap melanjutkan persodaraan ini,,
Namun bukan ditempat yang sama,,
Ada tempat dimana masing-masing dari kita telah sukses,,
Terima kasih sahabatku, sodaraku,,
Kalian Sahabat yang super,,

I will always Miss you my Parmachy :*